Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Senin, 06 Februari 2023

Rakernas Kemenag Rekomendasikan Sembilan Strategi Kebijakan Outlook 2023


NewsMadrasah - Rakernas Kemenag Rekomendasikan Sembilan Strategi Kebijakan Outlook 2023
- Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama di Surabaya merekomendasikan sembilan strategi kebijakan program outlook 2003. Sembilan program outlook 2023 ini disusun tim Balitbang-Diklat Kemenag yang telah bertransformasi menjadi Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumberdaya Manusia. 

"Saya bersyukur kerja-kerja Balitbang Diklat selama ini mendapat apresiasi dan pengakuan dari seluruh unit eselon I Kemenag. Sembilan strategi kebijakan itu telah resmi menjadi keputusan Rakernas. Kini kita harus mengawal hasil-hasil Rakernas itu dengan maksimal," tegas Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Suyitno usai penutupan Rakernas di Surabaya, Minggu (5/2/2023). Rakernas Kementerian Agama berlangsung dua hari, 4 - 5 Fabruari 2023. 

Sembilan kebijakan itu meliputi Akselerasi Moderasi Beragama dalam Menangkal Potensi Politik Identitas, Advokasi Perizinan Rumah Ibadah dan Penguatan Sistem Peringatan Dini Konflik Keagamaan, Peningkatan Kompetensi dan Kesejahteraan Penyuluh Agama, dan Percepatan Sertifikasi halal.

Kemudian, Mempertahankan Kepuasan Layanan Penyelenggaraan Haji, Inovasi dan Optimalisasi Sertifikasi Tanah Wakaf dan Pengawasan Dana Sosial, Peningkatan Profesionalisme ASN Kemenag, Akselerasi Regulasi Layanan Keagamaan, serta Transformasi Kelembagaan Pendidikan Agama dan Keagamaan, Alih Status dan Kemandirian Lembaga Pendidikan Agama dan Keagamaan.

Suyitno mencontohkan, menghadapi tahun politik 2023-2024, Kemenag mewaspadai lahirnya potensi yang bisa menyebabkan disintegrasi bangsa. Kegiatan keagamaan yang seharusnya mengajak masyarakat hidup damai dan penuh semangat persaudaraan, bisa saja disusupi agenda politik yang penuh agitasi dan propaganda yang memecah belah masyarakat. 

"Atas dasar pemikiran ini, (adanya) potensi penggunaan politik identitas dalam tahun politik 2023, (maka) akselerasi penguatan Moderasi Beragama menjadi keniscayaan," paparnya.  

Selanjutnya, terkait persoalan rumah ibadah. Pascareformasi, peristiwa penolakan pendirian rumah ibadah masih terjadi, terkadang menjadi faktor penyebab timbulnya konflik. Meski telah diatur dalam PBM tahun 2006, masih terdapat umat beragama yang mendirikan rumah ibadah tidak sesuai ketentuan, atau menggunakan bangunan bukan rumah ibadah untuk peribadatan. 

"Kami mencatat masih banyak peristiwa perselisihan di kalangan umat beragama dalam hal pendirian rumah ibadat. Tentu ini menjadi konsen kita. Melalui strategi kebijakan yang tepat kita berharap persoalan yang terus berulang ini dapat diatasi," ujarnya. 

Guru besar UIN Raden Fatah Palembang ini menambahkan, persoalan layanan keagamaan strategis lainnya adalah bimbingan dan kepenyuluhan agama kepada masyarakat. Penyuluh agama memiliki peran penting dalam menumbuhkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional. 

"Mengingat tantangan berat yang dihadapi bangsa Indonesia di tahun-tahun mendatang, tuntutan terhadap profesionalisme penyuluh agama semakin meningkat. Hal tersebut membutuhkan regulasi yang bisa mendorong kinerja penyuluh," imbuhnya.

Karena sudah menjadi rekomendasi Rakernas, lanjut Suyitno, strategi kebijakan dalam outlook tahun 2023 tersebut harus menjadi pedoman dalam penyusunan rencana aksi seluruh satker Kemenag dalam layanan keagamaan, pendidikan agama dan keagamaan, dan tata kelola serta akuntabilitas birokrasi.

Outlook Kemenag tahun 2023 ini disusun oleh Balitbang Diklat melalui diskusi panjang dengan melibatkan para pimpinan satuan kerja (satker) Kemenag, baik pusat maupun daerah. Strategi kebijakan ini disusun, dengan mengacu pada Renstra Kemenag tahun 2020-2024 dan Program Prioritas Kemenag. Strategi Kebijakan juga disusun, setelah melihat berbagai tantangan persoalan yang dihadapi Kemenag, baik yang berskala global, maupun nasional.   

Demikian, semoga bermanfaat. 

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

Share:

Minggu, 05 Februari 2023

Kawal Program Prioritas Kemenag, Itjen Terapkan Gaya Pengawasan Baru


NewsMadrasah - Kawal Program Prioritas Kemenag, Itjen Terapkan Gaya Pengawasan Baru
- Inspektur Jenderal Kementerian Agama Faisal mengatakan, ia telah menyampaikan kepada para auditor untuk menerapkan gaya pengawasan baru di Kemenag. Hal ini disampaikan Irjen pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenag, di Surabaya.

Menurut Faisal, ukuran keberhasilan Inspektorat Jenderal (Itjen) itu bila dapat melakukan perubahan atau perbaikan yang lebih baik dan bermakna. Oleh karena itu, jajarannya perlu menerapkan gaya pengawasan baru dalam mengawal program prioritas Kemenag.

"Saya sampaikan ke para auditor bahwa dalam menjalankan tugas pengawasan, Itjen jangan seperti polisi, penentu benar dan salah," ungkap Faisal, Minggu (5/2/2023).

Dikatakan Irjen Faisal bahwa dalam menjalankan peran pengawasan Itjen harus sampai ke beyond of financial audit (melebihi dari sekedar audit keuangan biasanya).

Ia menjelaskan program kerja pengawasan Itjen adalah untuk memperkuat pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang kemudian diturunkan ke visi misi dan menjadi program prioritas Kemenag.

"Program prioritas inilah yang kita kawal pelaksanaannya dengan membuat risiko-risiko strategis yang mungkin dapat mengancam tercapainya program tersebut," tutur Irjen.

Di tahun 2023, Itjen memiliki Agenda Prioritas Pengawasan (APP) yang merupakan kerangka pengawasan untuk mendukung suksesnya program-program Kemenag.

"Itjen berperan sebagai strategic partner bagi satuan kerja, memberikan early warning dan menjadi bagian dari solusi bukan masalah," tandasnya.

Pada kesempatan tersebut Irjen Faisal juga mengemukakan gagasan untuk memperkuat kapasitas pengawas madrasah. Tujuannyan untuk memitigasi risiko pada pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah/Madrasah dan Program Indonesia Pintar.

"Saya ingin ke depan, pengawas madrasah dilibatkan dalam pendampingan pengelolaan BOS dan KIP", terang Irjen.

Ihwal ini sebagai salah satu komitmen untuk mewujudkan dynamic governance pada 2025.

Dynamic governance adalah percepatan implementasi Reformasi Birokrasi salah satunya dengan menerapkan birokrasi pemerintahan yang fleksibel, agile dan adaptif sesuai dengan arahan Presiden.

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

Share:

Rabu, 01 Februari 2023

1.240 Peserta Diterima Sanggahnya, 74.424 Pelamar CPPPK Berhak Ikuti Seleksi Kompetensi


NewsMadrasah - 1.240 Peserta Diterima Sanggahnya, 74.424 Pelamar CPPPK Berhak Ikuti Seleksi Kompetensi
- Kementerian Agama hari ini mengumumkan hasil seleksi administrasi setelah masa sanggah bagi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK). Lebih dari seribu pelamar, diterima sanggahannya.

Kementerian Agama telah mengumumkan hasil seleksi administrasi CPPPK Tahun Anggaran 2022 pada 15 Januari 2023. Sebanyak 75.083 peserta dinyatakan lulus seleksi administrasi. Sisanya atau sebanyak 149.435 peserta diumumkan tidak lulus seleksi administrasi.

Pelamar Seleksi CPPPK Kementerian Agama yang dinyatakan tidak lulus seleksi administrasi kemudian diberi kesempatan mengajukan sanggah dari 16 - 18 Januari 2023 melalui akun masing-masing pelamar pada laman https://sscasn.bkn.go.id. Total ada 43.559 pelamar yang mengajukan sanggahan.

“Setelah dilakukan proses verifikasi ulang terhadap sanggahan pelamar, ada 1.240 pelamar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi setelah masa sanggah. Daftar namanya dapat dilihat melalui pengumuman di Aplikasi Pusaka Kemenag,” tegas Sekjen Kemenag yang juga Ketua Panitia Seleksi, Nizar Ali, di Jakarta.

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

Share:

Selasa, 31 Januari 2023

3.290 Calon Petugas Haji Ikuti CAT dan Wawacara Tingkat Provinsi


NewsMadrasah - 3.290 Calon Petugas Haji Ikuti CAT dan Wawacara Tingkat Provinsi
- Kementerian Agama hari ini menggelar seleksi tahap II untuk calon petugas haji 1444 H/2023 M. Seleksi tahap II ini diikuti para peserta yang lulus seleksi pada tahap I di tingkat Kabupaten/Kota.

Direktur Bina Haji Arsad Hidayat mengatakan, Kemenag membuka kesempatan luas pada seleksi petugas haji 2023. Menurutnya, dari 11.329 pendaftar, ada 3.290 yang lolos seleksi tahap II.

“Seleksi tahap II ini adalah tingkat Kanwil Kemenag Provinsi. Hari ini para peserta mengikuti seleksi CAT dan Wawancara,” terang Arsad Hidayat saat meninjau pelaksanaan CAT di Asrama Haji Indramayu, Selasa (31/1/2023).

Arsad memastikan seleksi petugas haji 1444 H/2023 M berjalan transparan. Prosesnya sejak awal diawasi oleh tim Inspektorat Jenderal.

“Proses seleksi kami pastikan berjalan transparan. Kalau ada petugas yang mencoba jalan pintas, akan didelete,” tegasnya.

“Dengan proses ini, kami berharap akan mendapatkan petugas yang kompeten dan berdesikasi,” lanjutnya.

Seleksi petugas haji tahun ini, kata Arsad, dilakukan lebih awal. Tujuannya, agar petugas yang terpilih bisa segera mendampingi calon jemaah haji. Pendekatan ini penting, karena jemaah haji tahun ini yang masuk kategori lansia cukup banyak, mencapai 62.879.

“Untuk efektifitas, pelaporan petugas akan dilakukan secara digital,” jelasnya.

Ditambahkan Arsad, pihaknya tahun ini sengaja menggunakan asrama haji sebagai lokasi tes. Tujuannya, sebagai promosi dan sosialisasi bahwa asrama haji sudah siap digunakan.
“Ini bagian dari promosi kita, bahwa setelah pandemi, asrama haji sudah bisa digunakan,”

 

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

Share:

Kamis, 19 Januari 2023

Outlook 2023 Pendidikan Madrasah: Tantangan dan Peluang


NewsMadrasah - Outlook 2023 Pendidikan Madrasah: Tantangan dan Peluang
- Sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional, perkembangan madrasah dalam 10 tahun terakhir ini menarik diamati. Hal ini paling tidak bisa diukur dari lima indikator.

Pertama, meningkatnya kepercayaan masyarakat pada pendidikan madrasah. Kedua, prestasi di bidang akademik termasuk olimpiade, baik tingkat nasional maupun internasional. Ketiga, alumni-alumni yang diterima di perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri. Keempat, fasilitas pendidikan yang sudah mulai memadai, paling tidak untuk madrasah negeri yang didanai melalui SBSN (Surat Berharga Sukuk Nasional). Dan kelima, kiprah alumni di kancah nasional dan internasional di berbagai bidang.

Meskipun begitu, pendidikan madrasah senantiasa dihadapkan dengan berbagai tantangan (challenge) yang harus dijawab dari tahun ke tahun dan sekaligus diberikan kesempatan (opportunity) yang harus diambil. Di awal tahun 2023 ini, refleksi tentang pendidikan madrasah mesti dilakukan oleh semua stakeholder madrasah sebagai langkah awal perbaikan pendidikan madrasah ke depan.

Kalau dipetakan secara umum, problematika pendidikan madrasah yang terjadi dan sedang dihadapi saat ini berpusat pada kurikulum, sarana dan prasarana, tenaga pendidik, dan koordinasi antar lembaga/kementerian.

Pertama, kurikulum. Implementasi Kurikulum Merdeka (KM) masih belum massif. Jangankan (Kurikulum Merdeka) yang baru di-launching awal tahun 2022, Kurikulum 2013 (kurikulum sebelumnya) saja belum 100% terimplementasikan di madrasah. Alih-alih mengimplmentasikan KM, guru-guru masih kebingungan kurikulum mana yang harus dipakai.

Tampaknya diperlukan waktu dan dana yang cukup besar untuk melakukan sosialisasi (terlebih dahulu) ke kepala madrasah dan guru untuk implementasi KM tersebut. Problem lainnya, belum ada konsolidasi dan integrasi antara Kementerian Agama (selaku pemegang kebijakan terkait pendidikan madrasah) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (selaku pemegang kebijakan pendidikan nasional) dalam hal implementasi Kurikulum Merdeka. Perlu duduk bareng untuk merumuskan implementasi Kurikulum Merdeka secara berkesinambungan, terprogram dan sistematis milestonenya.

Kedua, sarana dan prasarana. Pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan madrasah belum maksimal hingga saat ini, terutama untuk madrasah-madrasah swasta. Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan dana selalu menjadi alasan utama. Seiring dengan meningkatnya kepercayaan madrasah terhadap madrasah, mau tidak mau, madrasah musti menambah ruang-ruang belajar yang baru, menambah fasilitas-fasilitas pendidikan lainnya yang menunjang iklim akademik di madrasah akibat dari gemuknya jumlah siswa.

Beban sarana dan prasarana untuk madrasah tentu tidak bisa ditimpakan seluruhnya kepada pemerintah. Direktorat KSKK Madrasah pernah melakukan simulasi bantuan rehab berat dan sedang untuk madrasah-madrasah swasta dengan jumlah anggaran yang ada sekarang ini. Mereka (madrasah swasta) baru bisa mendapatkan bantuan dari anggaran DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Direktorat Pendidikan Islam itu setelah antri 20-25 tahun.  

Harus ada skema-skema terobosan lain untuk menjawab itu. Misalnya, kolaborasi dengan pihak swasta yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan madrasah, seperti BAZNAS, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), dunia perbankan atau mungkin lembaga-lembaga donor internasional seperti World Bank. Intinya, skema kemandirian madrasah perlu dipromosikan, bagaimana madrasah mampu membiayai dirinya sendiri melalui unit-unit usaha yang menjanjikan. Mungkin, hal ini sudah dilakukan oleh sejumlah madrasah yang memiliki basis pesantren. Namun belum menjadi sebuah gerakan yang massif—untuk mengatakan tidak ada sama sekali.

Ketiga, sumber daya manusia (SDM) untuk guru dan tenaga pendidik belum proporsional. Perlu dihitung formasi idealnya berapa sesuai rumus rasio guru, murid dan tenaga pendidik. Oleh sebab itu, perlu adanya data yang menunjukkan peta kebutuhan/formasi dan sebaran guru dan tendik madrasah di seluruh Indonesia dan kebijakan/regulasi pemerataannya. Madrasah di daerah-daerah tertentu kekurangan guru, defisit guru, namun madrasah-madrasah di daerah lainnya kelebihan guru. Guru-guru dengan kualitas yang baik musti juga didistribusikan secara adil dan seimbang ke daerah-daerah yang membutuhkan, supaya tingkat kecerdasan anak di satu daerah dengan daerah lainnya juga sama atau tidak timpang.

Keempat, berkolaborasi, berkoordinasi, dan bersinergi dengan lembaga/kementerian lain. Dalam banyak hal, pengelolaan dan manajerial pendidikan madrasah tidak bisa berdiri sendiri, mesti bekerjasama dengan pihak lain, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), baik di Pusat maupun Dinas Pendidikan di dearah Provinsi dan Kabupaten/Kota.  Sinkronisasi kebijakan terkait regulasi pendidikan, kurikulum, program/kegiatan dan sebagainya musti dilakukan secara berkesinambungan.

Dalam hal proporsi anggaran, Kementerian Agama RI juga berkoordinasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Bappenas, dan Kementerian Keuangan. Terkait dengan pendirian madrasah negeri, penegerian madrasah dan ijin operasional madrasah, Kementerian Agama juga berkolaborasi dengan Kementerian Hukum dan HAM, Kemenpan RB, Bappenas dan pihak-pihak lainnya.

Keempat hal tersebut rasanya sangat mendesak untuk segera dilakukan. Mengingat pekembangan dunia pendidikan semakin cepat dan distruptif. Tentu, problem pendidikan madrasah tidak hanya itu. Namun, paling tidak dalam dua tahun terakhir ini, keempat hal tersebut musti menjadi prioritas.[]

Moh. Isom (Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah
Kementerian Agama RI)

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

Share:

Rabu, 18 Januari 2023

Menag Minta Pendis Bangun Transformasi Digital yang Memudahkan Madrasah, Bukan Merepotkan


NewsMadrasah - Menag Minta Pendis Bangun Transformasi Digital yang Memudahkan Madrasah, Bukan Merepotkan
- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) untuk melakukan akselerasi proses transformasi digital. Namun, proses itu harus didesain agar memudahkan seluruh elemen madrasah, baik siswa maupun guru, bukan malah merepotkan mereka.

Pesan ini disampaikan Menag saat membuka Rapat Koordinasi Ditjen Pendis di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta. Rapat ini mengangkat tema "Pendidikan untuk Semua, Membangun Harmoni Bangsa".

"Transformasi digital ini sangat penting, namun jangan sampai ini merepotkan para guru. Guru-guru itu sudah repot mengajar, jangan sampai direpotkan pula dengan hal-hal yang di luar mengajar," ujar Menag, Selasa (17/1/2023).

"Jadi bagaimana transformasi digital itu harus dimaknai sebagai proses yang mempermudah segala urusan, bukan sebaliknya," lanjut Menag.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Ali Ramdhani dalam rapat tersebut mengatakan bahwa Ditjen Pendis selalu berupaya menciptakan guru-guru yang profesional. "Ditjen Pendis dalam menyiapkan guru memiliki unsur 4K, yaitu membangun kualifikasi, membangun kompetensi, menata karir, dan yang terakhir adalah kesejahteraan," ungkap Ali Ramdhani.

Hadir dalam kegiatan tersebut Inspektur Jenderal Kemenag Faisal Ali Hasyim, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Suyitno, Stafsus Menag Abdul Rochman, Wibowo Prasetyo, dan Ishfah Abidal Aziz, serta para Pejabat Eselon II Kemenag.

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

Share:

Jumat, 13 Januari 2023

Tiba di Tanah Air, Menag: Sudah Ada Kuota Haji, Kita Kebut Persiapan


NewsMadrasah
- Tiba di Tanah Air, Menag: Sudah Ada Kuota Haji, Kita Kebut Persiapan
- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini tiba di Tanah Air dari kunjungan kerja ke Arab Saudi. Menag telah bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah. Keduanya menandatangani MoU penyelenggaraan ibadah haji, salah satunya terkait kuota.

“Alhamdulillah, kunjungan kerja saya ke Arab Saudi berjalan lancar. Sekarang sudah ada kejelasan kuota haji, kita akan kebut persiapan untuk bisa memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji,” tegas Menag di VIP Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (13/1/2023).

Gus Men, panggilan akrabnya, mengatakan, meski penetapan kuota dilakukan lebih awal, namun waktu yang tersedia juga tidak banyak. Apalagi, tahun ini adalah kali pertama penyelenggaraan ibadah haji dengan kuota normal setelah pandemi.

“Senin kita akan gelar rapat koordinasi dengan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) dan jajaran terkait untuk membahas langkah-langkah strategis dalam penyelenggaraan ibadah haji 2023,” jelasnya.

“Kita juga akan segera mempersiapkan rapat kerja dengan Komisi VIII DPR. Sebab, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji juga harus segera ditetapkan agar jemaah bisa segera melakukan pelunasan. Insya Allah raker dengan Komisi VIII DPR dijadwalkan 19 Januari 2023,” sambungnya.

Selain biaya haji, lanjut Gus Men, rapat koordinasi internal dan rapat kerja dengan Komisi VIII juga akan membahas pemanfaatan kuota, khususnya bagi jemaah lansia. Maklum, pada tahun 2022, banyak jemaah lansia yang tertunda keberangkatannya karena aturan pembatasan umur. Selain itu, banyak juga jemaah lunas tunda yang belum berangkat karena pembatalan keberangkatan pada musim haji 2020 dan 2021.

“Alhamdulillah tahun ini sudah tidak ada pembatasan usia sehingga jemaah lansia juga bisa berangkat,” tegasnya.

“Saya sudah meminta kepada seluruh jajaran Ditjen PHU untuk mempersiapkan beragam skema dan mekanismenya sejak awal, termasuk mempersiapkan para petugas yang profesional dalam memberikan layanan kepada jemaah,” lanjutnya.

Kuota haji Indonesia pada tahun 2023 telah ditetapkan sebesar 221.000 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.

“Kita masih terus berikhtiar agar mendapat tambahan kuota. Komunikasi dengan pihak Kementerian Haji dan Umrah Saudi terus dilakukan. Insya Allah peluang penambahan masih ada,” tandasnya.

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

 

Share:

Kamis, 12 Januari 2023

Uji Kinerja PPG dalam Jabatan Guru PAI dan Madrasah Digelar 18 Januari


NewsMadrasah - Uji Kinerja PPG dalam Jabatan Guru PAI dan Madrasah Digelar 18 Januari - Kementerian Agama akan kembali menggelar Uji Kinerja (Ukin) Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan. Ukin untuk angkatan ke-3 ini akan digelar dari 18 - 21 Januari 2023.

Program ini sebagian  didanai dengan Beasiswa Indonesia bangkit (BIB) Kemenag hasil kolaborasi antara LPDP-Kemenag program non degree.

Sebagai persiapan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan Refreshmen Dosen dan Guru Penguji Uji Kinerja (Ukin) PPG dalam Jabatan di Jakarta.

Ketua Projec Managemen Unit (PMU) Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag, Ruchman Basori mengingatkan, masyarakat membutuhkan kehadiran para guru yang professional dan memiliki pemahaman keagamaan yang moderat.

“Guru PAI dan Madrasah harus berada digarda terdepan untuk mengcounter wacana-wacana keagamaan yang intoleran dan ekstrem melalui pendidikan,” tegas Ruchman yang juga Kasubdit Ketenagaan Direktorat Diktis di Jakarta, Selasa (10/1/2022).

Ruchman memaparkan temuan LSI Denny JA yang mengatakan bahwa dalam kurun waktu 13 tahun, pendukung Pancasila menurun 10%. Survei tahun 2005 mencapai 85,2%, sedang pada 2018 menjadi 75,3%.

Sementara temuan Alvara Research Center (2017), menyatakan, 19,4% PNS tidak setuju Pancasila sebagai ideologi yang tepat bagi Indonesia. 18,1% pegawai swasta tidak setuju Pancasila sebagai ideologi yang tepat dan 9,1% pegawai BUMN menyatakan hal yang sama.

“Peran guru sangat penting mencetak kader bangsa yang moderat di tengah maraknya paham yang cenderung intoleran dan ekstrem,” katanya.

Refreshmen Dosen dan Guru Penguji Uji Kinerja (Ukin) Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Madrasah diikuti 77 peserta, terdiri atas 36 dosen dan 41 guru penguji. Mereka adalah dosen PAI dan guru madrasah untuk bidang keilmuan Al-Qur'an Hadis, Akidah Akhlak, Fiqh, Bahasa Arab, GKMI, GKRA, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta Dr. Sururin, M.Ag berharap kepada para dosen dan guru penguji Ukin untuk menjaga objektivitas dan profesionalismenya, namun juga dapat melakukan kearifan melihat kinerja para guru terutama yang berada di daerah.

“Kehadiran Bapak dan Ibu dalam kegiatan refresmen ini sangat penting untuk penyamaan persepsi antara unsur penilai dari dosen dan guru serta untuk memudahkan tata Kelola PPG,” tambah Sururin.

Selain Ruchman Basori, sejumlah narasumber yang dijadwalkan adalah Dr. Asep Supena M.Psi., Panitia Nasional-Universitas Negeri Jakarta, dengan materi penilaian uji kinerja UKMPPG 2022 dan Nuludin Saepudin, S.Kom dengan materi praktik penilaian uji kinerja pada aplikasi UKMPPG.

Turut hadir dalam kegiatan refresmen adalah Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Kadir, M.Pd, Waki Dekan Bidang Administrasi Umum Dr. Abdul Muin, S.Si., M.Pd, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Dr. Khalimi, M.Ag dan Kaprodi PPG. 

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

Share:

Minggu, 08 Januari 2023

Kang Didin Alumni Program Beasiswa Kemenag Raih Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris


NewsMadrasah - Kang Didin Alumni Program Beasiswa Kemenag Raih Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris
- Prof. Didin Nuruddin Hidayat, MA TESOL, Ph.D, Alumni Program Beasiswa 5000 Doktor Luar Negeri Kementerian Agama angkatan pertama, berhasil meraih jabatan akademik guru besar.

Didin yang merupakan alumni pertama Program 5000 Doktor Luar Negeri yang ditetapkan sebagai profesor melalui SK Mendikbudristek Nomor 74139 Tahun 2022 tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen tanggal 20 Desember 2022.  

Pria berusia 42 tahun ini, menjadi Guru Besar bidang ilmu Pendidikan Bahasa Inggris dengan angka kredit sangat maksimal, 1.236,50; Didin tercatat sebagai dosen tetap PNS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kepada awak media, Kang Didin sapaan akrabnya menuturkan, semenjak tahun 2018 didapuk sebagai Koordinator 5000 Doktor Luar Negeri untuk wilayah Australia, Eropa dan Amerika Utara. Selanjutnya beasiswa ini bertransformasi menjadi Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kementerian Agama, dimana Didin juga masih menjadi salah satu tim beasiswa itu, Minggu (0801).  

“Selamat untuk Kang Didin yang berhasil meraih kepangkatan akademik tertinggi sebagai profesor. Kami atas nama PMU BIB Kemenag merasa ikut bangga”, kata Ruchman Basori Ketua Project Management Unit BIB Kemenag. 

Ruchman menuturkan, Kang Didin merupakan 37 guru besar yang ditetapkan Kemdikbudristek sepanjang tahun 2022 dari PTK Kementerian Agama. Sedangkan Kemenag sepanjang tahun 2022 telah menetapkan 99 guru besar ilmu agama. 

Didin menamatkan pendidikan S1-nya di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2004). Melanjutkan pendidikan S2 di bidang Master of Arts in Teaching English for Speakers of Other Languages di University of Canberra melalui skema beasiswa Australian Partnership Scholarship. Sedang pendidikan S3, Didin merampungkan program Ph.D in Education di kampus yang sama, melalui skema Beasiswa 5000 Doktor Luar Negeri Kemenag.

Perjalanan jenjang akademik hingga berhasil meraih jabatan akademik tertinggi Guru Besar Didin termasuk cepat. Dia berhasil naik ke Lektor Kepala 700 dari Lektor 200 di tahun 2020 dan selanjutnya meraih jabatan Guru Besar 1050 dua tahun kemudian. 

Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta ini  telah menerbitkan puluhan artikel di jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi, di antaranya Digital technology supporting English learning among Indonesian university students (2022) yang diterbitkan di Research Practice in Technology Enhanced Learning (RPTEL) Journal yang terindeks di Scopus Q1 dengan SJR 0,71. 

Dalam waktu dekat ini, satu artikelnya akan segera terbit di jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus Q1. Didin memiliki minat riset pada bidang pendidikan bahasa Inggris dan linguistik terapan. 

Sekain itu, Didin juga aktif menjadi pembicara dalam sejumlah konferensi internasional di sejumlah negara seperti Jepang, Qatar, dan Australia dan juga konferensi internasional dan nasional yang diselenggarakan oleh berbagai universitas di Indonesia.

“Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua, keluarga, pimpinan, kolega dan seluruh civitas akademika atas dukungan dan doa yang diberikan sehingga raihan jabatan akademik tertinggi ini bisa tercapai,”

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

Share:

Kamis, 05 Januari 2023

Fostering Environtment and Climate's Ethic into Higher Islamic Education Perspectives


NewsMadrasah - Fostering Environtment and Climate's Ethic into Higher Islamic Education Perspectives -
According to the national education system, Islamic higher education institutions have a significant role in gross enrollment rates. Meanwhile, the National Development Planning Agency (Bappenas) displays the national higher education's rate that is at around 35 percent in 2030. However, this is not in line with their achievements in the UI GreenMetric 2022 index.

At the end of 2022, the University of Indonesia GreenMetric (UIGM) 2022 released data analysis excerpted from numerous universities globally. Unfortunately, it is not encouraging enough for Islamic Education, especially in the context of environmental commitments and ethics, as well as climate change in Islamic Higher Education (PTKI).

The index is a worldwide ranking of domestic and foreign universities dealing with the achievements of environmental management and response to the climate change. The index layed on the some strict criterias such as settings and infrastructure, energy and climate change, waste, water, transportation, education and research

Followed by 1.050 universities from 85 countries, only Raden Intan Lampung State Islamic University (UIN) is at the top 10 (ranked 8th national university) and top 100 (ranked 61st global university) from PTKI institutions as in the UIGM 202 ranking index announced.

This achievement can be seen from two sides: pride and concern. UIN Lampung has shown itself to be able to break through the ranks of higher education institutions which have received high ratings from various aspects of the assessment covering the campus environtmental ecosystem.

However, the important achievement of UIN Lampung also raises concerns because it looks "alone" from public and private PTKI environtment within the UIGM 2022 participation. This implies few fundamental things to the Islamic Higher Education fixtures regarding awareness of environmental culture and ethics in Islamic education.

First, with the entity as the largest muslim population in the world, awareness of the environment should ideally be part of the public agenda in a constructive initiaves where Islamic education is one of its prominent indicators. Supposedly, Islamic education is closely related to the message of the need to protect the environment and climate change. Due to the Islamic teachings, the command to keep the environment clean is said to be part of faith.

Second, environmental awareness and climate change ethics have not been created as both structured and fungtionalized academic and educational elements at the Islamic Religious Higher Education level. Even though, in terms of population, it is not as large as regular universities (perguruan tinggi umum/PTU), the support from the reality as the largest Islamic community entity in the world inevitably makes PTKI fixtures an important and strategic role referred to the urgency of mainstreaming environmental awareness and climate change.

Last year Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) issued its red alarm, commencing the climate crisis was accelerating rapidly with only a narrow chance left of avoiding its worst havocs. Moreover, the Secretary General of the United Nations, Antonio Guterres, has said recurrently that the problem of climate change has led humanity to the "window of disaster".

Significantly, the affirmation of the global declaration is in line with the strategic position of higher education in this regard. The Declaration of the Muslim World League on the Environment in 2015 emphasized the role of education as an important element and strategic capability in shaping people's awareness about the environment and climate change.

This is clearly stated in the Islamic Declaration on Global Climate Change (IDGCC) which was held in Istanbul in 2015. The IDGCC (article 1.6) considers that since the development of the Industrial Revolution mankind has been consuming non-renewable natural resources uncontrollably in the name of economic development and the achievements of human civilization. As a result, this exploitative act took 250 million years for the earth to recover. This is the reality of damage (fasad) which has been a warning from the Koran from an early age.

In terms of caring for the earth, being wise towards natural resources and responding to climate change, IDGCC reminds Muslims around the world to cast the Prophet Muhammad SAW a role model. In all his actions, embedded all the nobility of attribution respect for humans, the environment, flora and fauna. Obviously, this in itself is a reflection of Islam as a religion of rahmatan lil alamin, the religion that calls for compassion for all of nature and its contents, a part the precise definition of current massive campaign namely religious moderation (Moderasi Beragama).

Furthermore, at this time a new awareness, shared enthusiasm, and concrete steps are needed to revitalize the declaration for several reasons. First, the need for joint reflection on efforts to respect the environment and raise awareness about climate change. The IDGCC should ideally be an alarm to raise people's awareness about climate change, not just waiting for other parties to act first. Global warming should be suppressed and prevented if efforts are made to reduce greenhouse gas emissions in a fast, structured and large-scale manner. As the largest muslim community in the world, Indonesia can of course play a significant role.

Second, for Indonesian muslims and Islamic higher education finsitutions, the Islamic Declaration on Climate Change (IDGCC) should be able to become part of the basic guidelines for policies and implementing good practices responding to climate change and massive natural damage. At this point, the role of mosques, da'wah institutions, and Islamic educational institutions and their stakeholders can become important epicenters with other nation's elements.

However, higher education intitutions cannot walk alone in their assignments. Education is an organic unit at all levels. Numerous concerns at the higher education institutions in overcoming environmental problems and climate change must go hand in hand with primary and secondary education too. As scientists all around the world emphasis, education is a small unit but have significant role to build mass awareness.

Saiful Maarif, HRD Assessor at the Directorate General of Islamic Education, Ministry of Religious Affairs

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

 

Share:

Rabu, 04 Januari 2023

Perkuat Profesionalisme, 40% ASN Kemenag Bertahap Ikuti Diklat


NewsMadrasah - Perkuat Profesionalisme, 40% ASN Kemenag Bertahap Ikuti Diklat
- Kementerian Agama telah menggelar survei indeks profesionalisme dan moderasi beragama (IPMB) pada 27 Desember 2022. Serentak di seluruh Indonesia, survei berbasis computer assisted test (CAT) ini diikuti lebih 214 ribu ASN Kemenag.

Ini adalah survei perdana terkait IPMB yang digelar Kemenag. Kemenag juga menjadi kementerian/lembaga negara pertama yang menyelenggarakannya.

"Alhamdulillah, kami sudah menginisiasi. Langkah ini penting bagi peningkatan profesionalisme ASN Kemenag," tegas Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Selasa (3/1/2023).

"Hasilnya, ada 40% ASN yang dinilai kurang profesional. Itu lebih karena mereka belum pernah mengikuti diklat pada jabatan yang diembannya dalam dua tahun terakhir," sambungnya.

Dijelaskan Menag, hasil survei IPMB menjadi basis data penting untuk merumuskan langkah tindak lanjut. Kompetensi ASN sudah semakin terpetakan.

"Saya sudah minta Sekjen, Kepala Biro Kepegawaian, dan Kepala Balitbang-Diklat untuk ambil langkah strategis terkait kediklatan. Ke depan, mereka bertahap akan diikutkan pada diklat," tegasnya.

Sekjen Kemenag Nizar menambahkan bahwa survei yang dilakukan Kemenag merupakan amanah dari Peraturan Menteri PANRB Nomor 28 Tahun 2018 tentang Pengukuran Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara. Hal sama juga dimandatkan oleh Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pedoman Tata Cara dan Pelaksanaan Pengukuran Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara.

"Langkah ini juga menjadi upaya Kemenag dalam mewujudkan Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2020-2024, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2020," jelas Nizar.

Sebagai langkah operasional, lanjut Nizar, telah diterbitkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nomor: P-6012/SJ/B.II.2/KP.02.3/12/2022 perihal Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Computer Assisted Test (CAT) Indeks Profesionalisme dan Moderasi Beragama ASN Kementerian Agama Tahun 2022.

"Sesuai arahan Menag, kami mulai tahun ini secara bertahap akan mengintensifkan kediklatan yang relevan dengan masing-masing jabatan fungsional ASN Kemenag," paparnya.

"Saya yakin, bertahap profesionalisme ASN akan terus meningkat. Dan ini dilakukan demi mewujudkan birokrasi berdampak bagi kualitas layanan umat," tandasnya.

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

Share:

Kamis, 29 Desember 2022

Luar Biasa, 100 Artikel Guru Menulis Diterbitkan Jurnal OJS


NewsMadrasah - Luar Biasa, 100 Artikel Guru Menulis Diterbitkan Jurnal OJS
- Setelah diluncurkan program Guru Madrasah Menulis pada November lalu, dengan jumlah artikel  dari sebanyak 1280 Guru yang selanjutnya dilakukan pendampingan, kini TOP 100 artikel telah dipublikasikan di jurnal yang Open Journal Source (OJS).  Dalam arti jurnal tersebut telah memenuhi standar internasional dan dapat diakses secara global.
 
10 LPTK Penyelenggara PPG yang mendapatkan mandat pendampingan menginformasikan, TOP 100 artikel tersebut telah memenuhi standar untuk diterbitkan. 100 Jurnal OJS tersebut dikelola oleh 10 LPTK pada UIN Sunan Kalijaga, UIN Ar Raniry Aceh, UIN Sumatera Utara Medan, UIN Imam Bonjol Sumatera Barat, UIN Alauddin Makassar, UIN Mataram, IAIN Gorontalo, IAIN Curup, UIN Fatmawati Soekarnopoetri Bengkulu, dan IAIN Kediri.

Direktur GTK Madrasah, Muhammad Zain, menyampaikan kebahagiaan dan apresiasinya atas program tersebut. "Masalah mendasar guru dalam peningkatan karir dan keterampilan menulis sedikit terurai dan terselesaikan. Guru menulis adalah konsen kami, karena hal tersebut berkaitan dengan daya baca dan daya analisis. Menulis itu untuk eksistensi diri. Menulis juga untuk keabadian."

Sementara itu menurut Anis Masykhur,  penanggungjawab program Guru Madrasah Menulis yang juga Kepala Subdit Bina GTK MA/MAK mengiyakan dan menyatakan bahwa memang targetnya adalah agar gagasan cerdas para guru terdokumentasikan dalam jurnal OJS, sehingga masyarakat dunia dapat mengaksesnya.

"Ini merupakan knowledge management dari pengalaman pembelajaran guru. Praktik baik ini akan terinformasikan secara ilmiah dan bahkan akan menjadi teori baru dalam pendidikan modern."

Menurut Dosen UIN Samarinda tersebut, ke depan diharapkan akan banyak guru mengkaji model-model pendidikan berbasis budaya lokal, seperti model pendidikan pesantren,  pasaran dan sejenisnya.
Penunjukan 10 LPTK tersebut didasari pertimbangan bahwa merekalah yang mempersiapkan dan mendidik calon guru baik melalui jalur reguler maupun sertifikasi.

"LPTK atau Fakultas Tarbiyah memiliki kedekatan psikologis kepada para guru, dan juga mampu merasakan apa yang dihadapi para guru."

Inovasi kreatifitas Guru madrasah melalui Guru Menulis selanjutnya agar dikembangkan dan ke depan dapat menjangkau lebih banyak. Menurutnya, terbitnya TOP 100 artikel guru tersebut menjadi "hadiah" akhir tahun 2022.

Beberapa tulisan guru tersebut dapat dilihat pada jurnal
(1) Allimna pada laman  https://jurnalfaktarbiyah.iainkediri.ac.id/index.php/allimna;  
(2) AlMihnah pada laman https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/almihnah;
(3) Skula  pada laman http://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/skula;
(4) Jurnal Gurutta UIN Makassar, (5) Jurnal Nuansa UIN Fatmawati Bengkulu; dan
sisanya diproyeksikan di tahun 2023 yakni di Jurnal El-Tsaqafah UIN Mataram, dan Jurnal UIN Sumatera Utara  lain sebagainya.

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

Share:

Selasa, 20 Desember 2022

Prestasi Tim Futsal MIS Miftahul Jannah Gandol


NewsMadrasah - Prestasi Tim Futsal MIS Miftahul Jannah Gandol - Dalam Kegiatan  GALAKSI KE 6 yang diselenggarakan oleh SMPN 1 CIWARU pada tanggal 15 Sampai 18  Desember 2022 Turnamen Futsal tingkat SD/MI se-Kecamatan Ciwaru tahun 2022, tim Futsal  MIS Miftahul Jannah Gandol Desa Dukuhpicung Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan, sukses meraih Juara Ketiga. 

Pertandingan tersebut berlangsung selama beberapa hari yaitu, tanggal 15 Sampai 18 Desember 2022.

Tim futsal Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Jannah Gandol berhasil meraih juara 3 lomba futsal antar SD/MI  se  Wilayah Kecamatan Ciwaru dalam rangka GALAKSI  ke 6 di SMP Negeri 1 Ciwaru, hari Kamis (15/12/2022).


Pelatih futsal Muhammad Gunawan, S.Pd mengaku senang dan bangga serta bersyukur karena peserta futsal bermain dengan penuh semangat yang akhirnya mendapat juara 3. Sebelum mengikuti perlombaan mereka sering berlatih secara teratur dan terarah, " Alhamdulillah meraih juara 3,berkat kerja keras para pemain. Insya Allah akan diadakan latihan rutin lagi karna melihat potensi yang ada cukup bisa bersaing , jadi latihanya  nanti tidak hanya akan menghadapi turnamen saja. ” katanya.

Selanjutnya Kepala Madrasah (Kamad) MIS Miftahul Jannah Gandol Tajudin, S.Pd.I menyampaikan ucapan selamat dan mengucapkan terima kasih kepada para pemain, pelatih dan pihak lain atas keberhasilan tersebut, "Mudah-mudahan kedepannya Tim futsal MIS Miftahul Jannah Gandol bisa kembali mengharumkan nama baik madrasah dan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi," harapnya.

"Alhamdulillah, kita sangat mengapresiasi usaha yang sudah dilakukan anak-anak," Pungkasnya.

Sementara salah satu peserta futsal Muhammad Azkia (Kelas 6) mengaku  senang karena bisa meraih juara 3 dan mengharumkan MIS Miftahul Jannah Gandol, "Mudah-mudahan perlombaan yang  akan datang pada event lainnya kami akan meraih juara yang lebih  baik lagi," pungkasnya

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel Terbaru setiap hari dari kami, silakan>>
Protected by Copyscape
Share:

Kamis, 15 Desember 2022

Hasil Uji Kompetensi Mahasiswa PPG (UKMPPG) Dalam Jabatan Periode V Tahun 2022 di Lingkungan Kementerian Agama

 


NewsMadrasah - Hasil Uji Kompetensi Mahasiswa PPG (UKMPPG) Dalam Jabatan Periode V Tahun 2022 di Lingkungan Kementerian Agama
- Berdasarkan hasil pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG) Dalam Jabatan Periode V Tahun 2022 di Lingkungan Kementerian Agama, dengan hormat kami sampaikan daftar rekapitulasi hasil UKMPPG Dalam Jabatan Periode V Tahun 2022 di Lingkungan Kementerian Agama sebagaimana terlampir.

Adapun keterangan selengkapnya dapat dilihat pada laman http://ukm.ppg.kemdikbud.go.id/ melalui akun perguruan tinggi maupun masing-masing mahasiswa.

Bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus dapat diberikan sertifikat pendidik, sedangkan bagi mahasiswa yang belum lulus dapat mengikuti ujian periode berikutnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


Selengkapnya File Hasil Uji Kompetensi Mahasiswa PPG (UKMPPG) Dalam Jabatan Periode V Tahun 2022 di Lingkungan Kementerian Agama, dapat di Download melalui link di bawah ini:

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel Terbaru setiap hari dari kami, silakan>>
Protected by Copyscape
Share:

Rabu, 14 Desember 2022

Kemenag Evaluasi Pelaksanaan Madrasah Reform Project di Provinsi


NewsMadrasah - Kemenag Evaluasi Pelaksanaan Madrasah Reform Project di Provinsi - Kementerian Agama melalui Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melakukan Evaluasi Pelaksanaan Realizing Education’s Promise - Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) Project atau disebut Madrasah Reform Project yang ada di tingkat Provinsi.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Isom Yusqi mengatakan, selama tahun 2022 telah banyak capaian program kegiatan dan anggaran. Namun demikian tidak menutup kemungkinan adanya kendala dalam pelaksanaannya.

“Evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek REP-MEQR di tingkat provinsi di akhir tahun 2022 adalah Langkah penting untuk dapat mengambil pelajaran untuk 2023,”

Dikatakan Ishom, proyek REP-MEQR yang telah berlangsung disorot dan diapresiasi banyak pihak. Sehingga apa yang dilakukan harus memiliki dampak terhadap pendidikan madrasah.

“Diharapkan melalui proyek ini dapat meniggalkan legacy program-program demi terwujudnya peningkatan mutu pendidikan madrasah yang mandiri berprestasi,”

Ketua Project Management Unit Realizing (PMU)  REP-MEQR Abdul Rouf, menambahkan, bahwa kegiatan evaluasi dimaksudkan untuk  Mengidentifikasi segala kendala dan tantangan serta masukan dari provinsi terkait pelaksanaan program MEQR baik yang dilaksanakan oleh PMU dan PCU.

Dikatakan Rouf, masalah serapan menjadi perhatian khusus dalam pelaksanaan program di provinsi. Sehingga kedepan dapat menjadi pembelajaran bagi PMU untuk dapat merumuskan strategi serapan anggaran yang lebih baik. “Keberhasilan program ini, harus didukung dengan kerjasama semua pihak, serta harus dilakukan dengan perencanaan yang matang,”.

“Diharapkan PCU dapat memberikan fakta yang disinyalir menghambat dalam percepatan proyek khususnya dalam serapan anggaran, sehingga kedepan bisa memaksimalkan anggaran yang diperuntukan program REP MEQR yang ada di provinsi”

Evaluasi Pelaksanaan Proyek REP-MEQR 2022 di Provinsi dihadiri oleh seluruh jajaran PMU dan perwakilan PCU serta para konsultan di PMU.

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel Terbaru setiap hari dari kami, silakan>>
Protected by Copyscape
Share:

Pengumuman, Wawancara Akhir Seleksi Eselon II Kemenag Digelar 17 Desember 2022


NewsMadrasah - Pengumuman, Wawancara Akhir Seleksi Eselon II Kemenag Digelar 17 Desember 2022 - Seleksi Terbuka Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau setingkat Eselon II Kementerian Agama memasuki tahap wawancara akhir.

Ketua Panitia Seleksi Nizar Ali menginformasikan bahwa tahap wawancara akhir akan dilaksanakan pada 17 Desember 2022. "Wawancara dilakukan secara daring dengan aplikasi zoom virtual meeting," terang Nizar yang juga Sekjen Kemenag di Jakarta, Selasa (13/12/2022).

Untuk keperluan tersebut, lanjut Nizar. pelamar wajib menyiapkan tempat yang representatif dan perangkat (komputer/laptop) dengan fasilitas webcam dan aplikasi zoom meeting. Pelamar juga harus memastikan ada koneksi internet yang memadai untuk pelaksanaan virtual meeting.

"Bahan presentasi dalam bentuk slide powerpoint maksimal 3 slide. Bahan presentasi dimaksud wajib berdasarkan makalah yang telah ditulis oleh pelamar pada saat tahap penulisan makalah dan berisi rencana program 100 (seratus) hari jika terpilih serta mitigasi permasalahan dan pengembangan program yang efektif dan efisien," tegas Nizar.

Selengkapnya, klik: Pengumuman Pelaksanaan Wawancara Akhir dan Peyampaian Hasil Tes Kesehatan Seleksi Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kemenag Tahun 2022

Kepala Biro Kepegawaian Nurudin menambahkan, seluruh perangkat yang dibutuhkan wajib sudah terpasang 60 menit sebelum jadwal pelaksanaan. Selain itu, seluruh pelamar juga wajib memastikan perangkat dan internet berfungsi optimal.

"Link Zoom Virtual Meeting akan disampaikan sehari sebelum jadwal pelaksanaan wawancara melalui email dan nomor whatsapp pelamar," papar Nurudin.

"Hasil tes kesehatan mencakup surat keterangan sehat jasmani, rohani, dan bebas narkoba dengan hasil laboratorium disampaikan dalam bentuk softcopy scan pdf asli berwarna melalui alamat email Sekretariat Pansel seleksijptkemenag@gmail.com paling lambat hari Selasa tanggal 20 Desember 2022," lanjutnya.

Ditambahkan Nurudin, pelamar dianggap gugur/mengundurkan diri jika tidak mengikuti Wawancara Akhir oleh Panitia Seleksi, dan tidak menyampaikan hasil tes kesehatan.

"Keputusan Panitia Seleksi bersifat final, mengikat, dan tidak dapat diganggu gugat,"

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel Terbaru setiap hari dari kami, silakan>>
Protected by Copyscape


Share:

Arsip Blog

About

About
NewsMadrasah
Flag Counter