Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 Januari 2023

Outlook 2023 Pendidikan Madrasah: Tantangan dan Peluang


NewsMadrasah - Outlook 2023 Pendidikan Madrasah: Tantangan dan Peluang
- Sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional, perkembangan madrasah dalam 10 tahun terakhir ini menarik diamati. Hal ini paling tidak bisa diukur dari lima indikator.

Pertama, meningkatnya kepercayaan masyarakat pada pendidikan madrasah. Kedua, prestasi di bidang akademik termasuk olimpiade, baik tingkat nasional maupun internasional. Ketiga, alumni-alumni yang diterima di perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri. Keempat, fasilitas pendidikan yang sudah mulai memadai, paling tidak untuk madrasah negeri yang didanai melalui SBSN (Surat Berharga Sukuk Nasional). Dan kelima, kiprah alumni di kancah nasional dan internasional di berbagai bidang.

Meskipun begitu, pendidikan madrasah senantiasa dihadapkan dengan berbagai tantangan (challenge) yang harus dijawab dari tahun ke tahun dan sekaligus diberikan kesempatan (opportunity) yang harus diambil. Di awal tahun 2023 ini, refleksi tentang pendidikan madrasah mesti dilakukan oleh semua stakeholder madrasah sebagai langkah awal perbaikan pendidikan madrasah ke depan.

Kalau dipetakan secara umum, problematika pendidikan madrasah yang terjadi dan sedang dihadapi saat ini berpusat pada kurikulum, sarana dan prasarana, tenaga pendidik, dan koordinasi antar lembaga/kementerian.

Pertama, kurikulum. Implementasi Kurikulum Merdeka (KM) masih belum massif. Jangankan (Kurikulum Merdeka) yang baru di-launching awal tahun 2022, Kurikulum 2013 (kurikulum sebelumnya) saja belum 100% terimplementasikan di madrasah. Alih-alih mengimplmentasikan KM, guru-guru masih kebingungan kurikulum mana yang harus dipakai.

Tampaknya diperlukan waktu dan dana yang cukup besar untuk melakukan sosialisasi (terlebih dahulu) ke kepala madrasah dan guru untuk implementasi KM tersebut. Problem lainnya, belum ada konsolidasi dan integrasi antara Kementerian Agama (selaku pemegang kebijakan terkait pendidikan madrasah) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (selaku pemegang kebijakan pendidikan nasional) dalam hal implementasi Kurikulum Merdeka. Perlu duduk bareng untuk merumuskan implementasi Kurikulum Merdeka secara berkesinambungan, terprogram dan sistematis milestonenya.

Kedua, sarana dan prasarana. Pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan madrasah belum maksimal hingga saat ini, terutama untuk madrasah-madrasah swasta. Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan dana selalu menjadi alasan utama. Seiring dengan meningkatnya kepercayaan madrasah terhadap madrasah, mau tidak mau, madrasah musti menambah ruang-ruang belajar yang baru, menambah fasilitas-fasilitas pendidikan lainnya yang menunjang iklim akademik di madrasah akibat dari gemuknya jumlah siswa.

Beban sarana dan prasarana untuk madrasah tentu tidak bisa ditimpakan seluruhnya kepada pemerintah. Direktorat KSKK Madrasah pernah melakukan simulasi bantuan rehab berat dan sedang untuk madrasah-madrasah swasta dengan jumlah anggaran yang ada sekarang ini. Mereka (madrasah swasta) baru bisa mendapatkan bantuan dari anggaran DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Direktorat Pendidikan Islam itu setelah antri 20-25 tahun.  

Harus ada skema-skema terobosan lain untuk menjawab itu. Misalnya, kolaborasi dengan pihak swasta yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan madrasah, seperti BAZNAS, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), dunia perbankan atau mungkin lembaga-lembaga donor internasional seperti World Bank. Intinya, skema kemandirian madrasah perlu dipromosikan, bagaimana madrasah mampu membiayai dirinya sendiri melalui unit-unit usaha yang menjanjikan. Mungkin, hal ini sudah dilakukan oleh sejumlah madrasah yang memiliki basis pesantren. Namun belum menjadi sebuah gerakan yang massif—untuk mengatakan tidak ada sama sekali.

Ketiga, sumber daya manusia (SDM) untuk guru dan tenaga pendidik belum proporsional. Perlu dihitung formasi idealnya berapa sesuai rumus rasio guru, murid dan tenaga pendidik. Oleh sebab itu, perlu adanya data yang menunjukkan peta kebutuhan/formasi dan sebaran guru dan tendik madrasah di seluruh Indonesia dan kebijakan/regulasi pemerataannya. Madrasah di daerah-daerah tertentu kekurangan guru, defisit guru, namun madrasah-madrasah di daerah lainnya kelebihan guru. Guru-guru dengan kualitas yang baik musti juga didistribusikan secara adil dan seimbang ke daerah-daerah yang membutuhkan, supaya tingkat kecerdasan anak di satu daerah dengan daerah lainnya juga sama atau tidak timpang.

Keempat, berkolaborasi, berkoordinasi, dan bersinergi dengan lembaga/kementerian lain. Dalam banyak hal, pengelolaan dan manajerial pendidikan madrasah tidak bisa berdiri sendiri, mesti bekerjasama dengan pihak lain, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), baik di Pusat maupun Dinas Pendidikan di dearah Provinsi dan Kabupaten/Kota.  Sinkronisasi kebijakan terkait regulasi pendidikan, kurikulum, program/kegiatan dan sebagainya musti dilakukan secara berkesinambungan.

Dalam hal proporsi anggaran, Kementerian Agama RI juga berkoordinasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Bappenas, dan Kementerian Keuangan. Terkait dengan pendirian madrasah negeri, penegerian madrasah dan ijin operasional madrasah, Kementerian Agama juga berkolaborasi dengan Kementerian Hukum dan HAM, Kemenpan RB, Bappenas dan pihak-pihak lainnya.

Keempat hal tersebut rasanya sangat mendesak untuk segera dilakukan. Mengingat pekembangan dunia pendidikan semakin cepat dan distruptif. Tentu, problem pendidikan madrasah tidak hanya itu. Namun, paling tidak dalam dua tahun terakhir ini, keempat hal tersebut musti menjadi prioritas.[]

Moh. Isom (Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah
Kementerian Agama RI)

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

Share:

Kamis, 12 Januari 2023

Download Juknis Pelakanaan PPDB Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024

 


NewsMadrasah - Download Juknis Pelaksanaan PPDB Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024
- Dalam rangka pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Madraah Tahun Pelajaran 2023/2024, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah menyusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik (PPDB) Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024. Petunjuk Teknis ini bertujuan agar menjadi pedoman pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Madrasah Tahun 2023 di seluruh wilayah Indonesia. Sehubungan dengan itu, kami minta kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi membeikan dukungan terhadap keberhasilan penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Madrasah dimaksud dengan mengambil langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Meneruskan kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan seluruh Madrasah serta pihak-pihak lain terkait Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Madasah Tahun Pelajaran 2023/2024 sebagaimana terlampir;
  2. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan Penerimaaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2023/2024 sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing dengan tetap mengacu pada petunjuk teknis;
  3. Melakukan sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024 kepada seluruh madrassah dan pihak terkait lainnya baik secara luring maupun daring melalui media cetak maupun media elektronik (facebook, twitter, instagram dan sejenisnya);
  4. Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan Peneimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024 dengan tetap pada Petunjuk Teknis dan peraturan yang berlaku;

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kejasamanya diucapkan terima kasih.

Selengkapnya File Juknis Pelakanaan PPDB Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024, dapat di Download melalui link di bawah ini:

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

 

Share:

Uji Kinerja PPG dalam Jabatan Guru PAI dan Madrasah Digelar 18 Januari


NewsMadrasah - Uji Kinerja PPG dalam Jabatan Guru PAI dan Madrasah Digelar 18 Januari - Kementerian Agama akan kembali menggelar Uji Kinerja (Ukin) Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan. Ukin untuk angkatan ke-3 ini akan digelar dari 18 - 21 Januari 2023.

Program ini sebagian  didanai dengan Beasiswa Indonesia bangkit (BIB) Kemenag hasil kolaborasi antara LPDP-Kemenag program non degree.

Sebagai persiapan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan Refreshmen Dosen dan Guru Penguji Uji Kinerja (Ukin) PPG dalam Jabatan di Jakarta.

Ketua Projec Managemen Unit (PMU) Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag, Ruchman Basori mengingatkan, masyarakat membutuhkan kehadiran para guru yang professional dan memiliki pemahaman keagamaan yang moderat.

“Guru PAI dan Madrasah harus berada digarda terdepan untuk mengcounter wacana-wacana keagamaan yang intoleran dan ekstrem melalui pendidikan,” tegas Ruchman yang juga Kasubdit Ketenagaan Direktorat Diktis di Jakarta, Selasa (10/1/2022).

Ruchman memaparkan temuan LSI Denny JA yang mengatakan bahwa dalam kurun waktu 13 tahun, pendukung Pancasila menurun 10%. Survei tahun 2005 mencapai 85,2%, sedang pada 2018 menjadi 75,3%.

Sementara temuan Alvara Research Center (2017), menyatakan, 19,4% PNS tidak setuju Pancasila sebagai ideologi yang tepat bagi Indonesia. 18,1% pegawai swasta tidak setuju Pancasila sebagai ideologi yang tepat dan 9,1% pegawai BUMN menyatakan hal yang sama.

“Peran guru sangat penting mencetak kader bangsa yang moderat di tengah maraknya paham yang cenderung intoleran dan ekstrem,” katanya.

Refreshmen Dosen dan Guru Penguji Uji Kinerja (Ukin) Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Madrasah diikuti 77 peserta, terdiri atas 36 dosen dan 41 guru penguji. Mereka adalah dosen PAI dan guru madrasah untuk bidang keilmuan Al-Qur'an Hadis, Akidah Akhlak, Fiqh, Bahasa Arab, GKMI, GKRA, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta Dr. Sururin, M.Ag berharap kepada para dosen dan guru penguji Ukin untuk menjaga objektivitas dan profesionalismenya, namun juga dapat melakukan kearifan melihat kinerja para guru terutama yang berada di daerah.

“Kehadiran Bapak dan Ibu dalam kegiatan refresmen ini sangat penting untuk penyamaan persepsi antara unsur penilai dari dosen dan guru serta untuk memudahkan tata Kelola PPG,” tambah Sururin.

Selain Ruchman Basori, sejumlah narasumber yang dijadwalkan adalah Dr. Asep Supena M.Psi., Panitia Nasional-Universitas Negeri Jakarta, dengan materi penilaian uji kinerja UKMPPG 2022 dan Nuludin Saepudin, S.Kom dengan materi praktik penilaian uji kinerja pada aplikasi UKMPPG.

Turut hadir dalam kegiatan refresmen adalah Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Kadir, M.Pd, Waki Dekan Bidang Administrasi Umum Dr. Abdul Muin, S.Si., M.Pd, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Dr. Khalimi, M.Ag dan Kaprodi PPG. 

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

Share:

Mekanisme Registrasi Akun Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Tahun 2023


NewsMadrasah - Mekanisme Registrasi Akun Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Tahun 2023
- Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan  Teknologi Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri, terdapat tiga jalur masuk, yaitu jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP); Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT); dan Seleksi Mandiri. JalurSNBP dan SNBT sepenuhnya dipersiapkan oleh Tim Pelaksana  Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (selanjutnya disebut SNPMB), sedangkan jalur Seleksi Mandiri dikelola sepenuhnya oleh PTN masing-masing.

Tahapan jalur SNBP dan SNBT diawali dengan Registrasi Akun SNPMB bagi Sekolah dan Siswa pada hari Senin, 9 Januari 2023, pukul 15.00 WIB, di portal SNPMB (https://portal.snpmb.bppp.kemdikbud.go.id). Registrasi akun SNPMB bagi Sekolah akan diakhiri pada 9 Februari 2023. Registrasi Akun SNPMB ini diperuntukkan khusus bagi lulusan 2023 yang akan mengikuti SNBP dengan masa pendaftaran yang berakhir pada 15 Februari  2023. Bagi peserta yang akan mendaftar SNBT, Registrasi Akun SNPMB dapat dilakukan pada14–28 Februari 2023.

Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek menyiapkan data dukung  SNPMB. Data dukung bersumber dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk SMA/SMK dan  Education Management Information System (EMIS) untuk MA. Beberapa data yang ada di portal SNPMB mulai dari status peserta didik, potret setiap satuan pendidikan, jumlah peserta didik, hingga data jumlah rombongan belajar (rombel) terkoneksi langsung dengan data dari Pusdatin.

Hal ini dilakukan dalam rangka menuju atau membangun satu data pendidikan di Indonesia. Dengan demikian, apabila ada kesalahan/ketidaklancaran di satu sumber data, Registrasi Akun SNPMB tidak akan berjalan dengan baik.

Portal SNPMB merupakan sistem yang dibangun secara Single Sign On (SSO). Mulai dari  Registrasi Akun SNPMB baik bagi Sekolah maupun Siswa, dilanjutkan dengan kegiatan pengisian PDSS, Pendaftaran SNBP, dan Pendaftaran SNBT, calon peserta SNBP dan SNBT wajib memiliki akun SNPMB.

Registrasi akun SNPMB bagi Sekolah dilakukan melalui laman Portal SNPMB (kemdikbud.go.id) Sekolah yang belum memiliki akun SNPMB diwajibkan untuk  melakukan Registrasi Akun terlebih dahulu di laman portal tersebut hingga akun teraktivasi melalui email yang didaftarkan. Adapun sekolah yang memiliki akun SNPMB dapat langsung melakukan login dengan akun yang telah dibuat di portal SNPMB. Tahapan selanjutnya apabila berhasil login adalah memilih menu verifikasi dan validasi, kemudian memilih tombol Perbarui Data, dan melakukan validasi data. Apabila data sekolah tidak valid, koreksi data perlu dilakukan dan hasilnya dilaporkan ke Dapodik/Emis. Setelah melakukan perbaikan data pada
Dapodik/EMIS, sekolah melakukan tahapan login kembali dan mengulangi tahapan-tahapan validasi data hingga selesai.

Mekanisme Registrasi akun SNPMB bagi Siswa dimulai dengan Registrasi akun SNPMB melalui laman https://portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id. Siswa yang belum memiliki akun SNPMB diwajibkan untuk melakukan Registrasi Akun terlebih dahulu di laman portal tersebut hingga akun teraktivasi melalui email yang didaftarkan.

Ketika sudah memiliki akun SNPMB, siswa dapat langsung melakukan login dengan akun yang telah dibuat di portal SNPMB. Apabila siswa berhasil melakukan login, tahapan selanjutnya adalah siswa memilih menu verifikasi dan validasi, kemudian memilih tombol Perbarui Data, dan melakukan Validasi Data. Apabila data siswa tidak valid, siswa harus melapor ke pihak sekolah agar sekolah melakukan koreksi data dan melaporkan hasilnya ke Dapodik/EMIS. Setelah mendapatkan perbaikan data dari sekolah, siswa melakukan tahapan login kembali dan mengulangi tahapan-tahapan validasi data. Setelah data tervalidasi dengan benar, tahapan selanjutnya adalah mengisikan biodata yang diminta, kemudian mengunggah foto terbaru (tiga bulan terakhir), menyimpan hasilnya, dan mengunduh bukti Registrasi Akun SNPMB.

Peserta pelamar beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, khususnya siswa pendaftar dari keluarga kurang mampu secara ekonomi, dapat mengajukan bantuan biaya pendidikan skema Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Informasi detail dapat dilihat pada laman Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan di https://puslapdik.kemdikbud.go.id.

Informasi resmi tentang SNBP dan SNBT 2023 dapat dilihat melalui laman https://snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/ Layanan Call Center diadakan pada nomor 08041450450 dan Help Desk melalui https://halo-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id. Akun media sosial SNPMB dapat diakses di IG: @_snpmbbppp, Twiter: @snpmb_bppp dan Tiktok: snpmb_bppp, atau Facebook dan Youtube SNPMB: SNPMB BPPP.

Demikian siaran pers ini disampaikan secara resmi oleh SNPMB dan kepada semua pihak yang telah bekerja sama di dalam penyampaian informasi ini, khususnya kepada rekan-rekan wartawan, diucapkan terima kasih.

Selengkapnya File Mekanisme Registrasi Akun Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Tahun 2023, dapat di Download melalui link di bawah ini:

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

Share:

Jumat, 06 Januari 2023

Unduh Edaran Seleksi Penulis Soal Tes Terstandar Tahun 2023


NewsMadrasah -  Unduh Edaran Seleksi Penulis Soal Tes Terstandar Tahun 2023
- Dengan hormat, dalam rangka penjaminan mutu pendidikan, Pusat Asesmen Pendidikan, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bermaksud mengadakan Seleksi Penulis Soal Tes Terstandar Tahun 2023.

Hal ini bertujuan untuk memperoleh penulis soal yang berkualitas serta memiliki integritas dan komitmen yang tinggi. Seleksi ini terbuka bagi guru di seluruh wilayah di Indonesia.

Sehubungan dengan hal itu, kami mohon bantuan Saudara untuk menginformasikan seleksi ini kepada guru-guru di wilayah Saudara. Pendaftaran/registrasi secara online mulai tanggal 9 s.d. 13 Januari 2023 melalui laman pendaftaran berikut ini:

a. SD/sederajat : https://s.id/SD-seleksi2023 (kuota 1.000 pendaftar)
b. SMP/sederajat : https://s.id/SMP-seleksi2023 (kuota 2.000 pendaftar)
c. SMA/sederajat : https://s.id/SMA-seleksi2023 (kuota 3.000 pendaftar)

Persyaratan, mekanisme pendaftaran, dan proses seleksi dapat diakses pada laman https://pusmendik.kemdikbud.go.id. Jika ada pertanyaan terkait seleksi dapat disampaikan melalui alamat email: siap@kemdikbud.go.id.

Selengkapnya File Edaran Seleksi Penulis Soal Tes Terstandar Tahun 2023, dapat di Download melalui link di bawah ini:

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

Share:

Kamis, 05 Januari 2023

Fostering Environtment and Climate's Ethic into Higher Islamic Education Perspectives


NewsMadrasah - Fostering Environtment and Climate's Ethic into Higher Islamic Education Perspectives -
According to the national education system, Islamic higher education institutions have a significant role in gross enrollment rates. Meanwhile, the National Development Planning Agency (Bappenas) displays the national higher education's rate that is at around 35 percent in 2030. However, this is not in line with their achievements in the UI GreenMetric 2022 index.

At the end of 2022, the University of Indonesia GreenMetric (UIGM) 2022 released data analysis excerpted from numerous universities globally. Unfortunately, it is not encouraging enough for Islamic Education, especially in the context of environmental commitments and ethics, as well as climate change in Islamic Higher Education (PTKI).

The index is a worldwide ranking of domestic and foreign universities dealing with the achievements of environmental management and response to the climate change. The index layed on the some strict criterias such as settings and infrastructure, energy and climate change, waste, water, transportation, education and research

Followed by 1.050 universities from 85 countries, only Raden Intan Lampung State Islamic University (UIN) is at the top 10 (ranked 8th national university) and top 100 (ranked 61st global university) from PTKI institutions as in the UIGM 202 ranking index announced.

This achievement can be seen from two sides: pride and concern. UIN Lampung has shown itself to be able to break through the ranks of higher education institutions which have received high ratings from various aspects of the assessment covering the campus environtmental ecosystem.

However, the important achievement of UIN Lampung also raises concerns because it looks "alone" from public and private PTKI environtment within the UIGM 2022 participation. This implies few fundamental things to the Islamic Higher Education fixtures regarding awareness of environmental culture and ethics in Islamic education.

First, with the entity as the largest muslim population in the world, awareness of the environment should ideally be part of the public agenda in a constructive initiaves where Islamic education is one of its prominent indicators. Supposedly, Islamic education is closely related to the message of the need to protect the environment and climate change. Due to the Islamic teachings, the command to keep the environment clean is said to be part of faith.

Second, environmental awareness and climate change ethics have not been created as both structured and fungtionalized academic and educational elements at the Islamic Religious Higher Education level. Even though, in terms of population, it is not as large as regular universities (perguruan tinggi umum/PTU), the support from the reality as the largest Islamic community entity in the world inevitably makes PTKI fixtures an important and strategic role referred to the urgency of mainstreaming environmental awareness and climate change.

Last year Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) issued its red alarm, commencing the climate crisis was accelerating rapidly with only a narrow chance left of avoiding its worst havocs. Moreover, the Secretary General of the United Nations, Antonio Guterres, has said recurrently that the problem of climate change has led humanity to the "window of disaster".

Significantly, the affirmation of the global declaration is in line with the strategic position of higher education in this regard. The Declaration of the Muslim World League on the Environment in 2015 emphasized the role of education as an important element and strategic capability in shaping people's awareness about the environment and climate change.

This is clearly stated in the Islamic Declaration on Global Climate Change (IDGCC) which was held in Istanbul in 2015. The IDGCC (article 1.6) considers that since the development of the Industrial Revolution mankind has been consuming non-renewable natural resources uncontrollably in the name of economic development and the achievements of human civilization. As a result, this exploitative act took 250 million years for the earth to recover. This is the reality of damage (fasad) which has been a warning from the Koran from an early age.

In terms of caring for the earth, being wise towards natural resources and responding to climate change, IDGCC reminds Muslims around the world to cast the Prophet Muhammad SAW a role model. In all his actions, embedded all the nobility of attribution respect for humans, the environment, flora and fauna. Obviously, this in itself is a reflection of Islam as a religion of rahmatan lil alamin, the religion that calls for compassion for all of nature and its contents, a part the precise definition of current massive campaign namely religious moderation (Moderasi Beragama).

Furthermore, at this time a new awareness, shared enthusiasm, and concrete steps are needed to revitalize the declaration for several reasons. First, the need for joint reflection on efforts to respect the environment and raise awareness about climate change. The IDGCC should ideally be an alarm to raise people's awareness about climate change, not just waiting for other parties to act first. Global warming should be suppressed and prevented if efforts are made to reduce greenhouse gas emissions in a fast, structured and large-scale manner. As the largest muslim community in the world, Indonesia can of course play a significant role.

Second, for Indonesian muslims and Islamic higher education finsitutions, the Islamic Declaration on Climate Change (IDGCC) should be able to become part of the basic guidelines for policies and implementing good practices responding to climate change and massive natural damage. At this point, the role of mosques, da'wah institutions, and Islamic educational institutions and their stakeholders can become important epicenters with other nation's elements.

However, higher education intitutions cannot walk alone in their assignments. Education is an organic unit at all levels. Numerous concerns at the higher education institutions in overcoming environmental problems and climate change must go hand in hand with primary and secondary education too. As scientists all around the world emphasis, education is a small unit but have significant role to build mass awareness.

Saiful Maarif, HRD Assessor at the Directorate General of Islamic Education, Ministry of Religious Affairs

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

 

Share:

Kamis, 29 Desember 2022

Luar Biasa, 100 Artikel Guru Menulis Diterbitkan Jurnal OJS


NewsMadrasah - Luar Biasa, 100 Artikel Guru Menulis Diterbitkan Jurnal OJS
- Setelah diluncurkan program Guru Madrasah Menulis pada November lalu, dengan jumlah artikel  dari sebanyak 1280 Guru yang selanjutnya dilakukan pendampingan, kini TOP 100 artikel telah dipublikasikan di jurnal yang Open Journal Source (OJS).  Dalam arti jurnal tersebut telah memenuhi standar internasional dan dapat diakses secara global.
 
10 LPTK Penyelenggara PPG yang mendapatkan mandat pendampingan menginformasikan, TOP 100 artikel tersebut telah memenuhi standar untuk diterbitkan. 100 Jurnal OJS tersebut dikelola oleh 10 LPTK pada UIN Sunan Kalijaga, UIN Ar Raniry Aceh, UIN Sumatera Utara Medan, UIN Imam Bonjol Sumatera Barat, UIN Alauddin Makassar, UIN Mataram, IAIN Gorontalo, IAIN Curup, UIN Fatmawati Soekarnopoetri Bengkulu, dan IAIN Kediri.

Direktur GTK Madrasah, Muhammad Zain, menyampaikan kebahagiaan dan apresiasinya atas program tersebut. "Masalah mendasar guru dalam peningkatan karir dan keterampilan menulis sedikit terurai dan terselesaikan. Guru menulis adalah konsen kami, karena hal tersebut berkaitan dengan daya baca dan daya analisis. Menulis itu untuk eksistensi diri. Menulis juga untuk keabadian."

Sementara itu menurut Anis Masykhur,  penanggungjawab program Guru Madrasah Menulis yang juga Kepala Subdit Bina GTK MA/MAK mengiyakan dan menyatakan bahwa memang targetnya adalah agar gagasan cerdas para guru terdokumentasikan dalam jurnal OJS, sehingga masyarakat dunia dapat mengaksesnya.

"Ini merupakan knowledge management dari pengalaman pembelajaran guru. Praktik baik ini akan terinformasikan secara ilmiah dan bahkan akan menjadi teori baru dalam pendidikan modern."

Menurut Dosen UIN Samarinda tersebut, ke depan diharapkan akan banyak guru mengkaji model-model pendidikan berbasis budaya lokal, seperti model pendidikan pesantren,  pasaran dan sejenisnya.
Penunjukan 10 LPTK tersebut didasari pertimbangan bahwa merekalah yang mempersiapkan dan mendidik calon guru baik melalui jalur reguler maupun sertifikasi.

"LPTK atau Fakultas Tarbiyah memiliki kedekatan psikologis kepada para guru, dan juga mampu merasakan apa yang dihadapi para guru."

Inovasi kreatifitas Guru madrasah melalui Guru Menulis selanjutnya agar dikembangkan dan ke depan dapat menjangkau lebih banyak. Menurutnya, terbitnya TOP 100 artikel guru tersebut menjadi "hadiah" akhir tahun 2022.

Beberapa tulisan guru tersebut dapat dilihat pada jurnal
(1) Allimna pada laman  https://jurnalfaktarbiyah.iainkediri.ac.id/index.php/allimna;  
(2) AlMihnah pada laman https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/almihnah;
(3) Skula  pada laman http://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/skula;
(4) Jurnal Gurutta UIN Makassar, (5) Jurnal Nuansa UIN Fatmawati Bengkulu; dan
sisanya diproyeksikan di tahun 2023 yakni di Jurnal El-Tsaqafah UIN Mataram, dan Jurnal UIN Sumatera Utara  lain sebagainya.

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website kami, silakan dapat klik IKUTI pada halaman kami NewsMadrasah

Ingin mendapatkan Informasi Terbaru setiap hari dari kami, silakan>> 

Protected by Copyscape

Share:

Kamis, 15 Desember 2022

Hasil Uji Kompetensi Mahasiswa PPG (UKMPPG) Dalam Jabatan Periode V Tahun 2022 di Lingkungan Kementerian Agama

 


NewsMadrasah - Hasil Uji Kompetensi Mahasiswa PPG (UKMPPG) Dalam Jabatan Periode V Tahun 2022 di Lingkungan Kementerian Agama
- Berdasarkan hasil pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG) Dalam Jabatan Periode V Tahun 2022 di Lingkungan Kementerian Agama, dengan hormat kami sampaikan daftar rekapitulasi hasil UKMPPG Dalam Jabatan Periode V Tahun 2022 di Lingkungan Kementerian Agama sebagaimana terlampir.

Adapun keterangan selengkapnya dapat dilihat pada laman http://ukm.ppg.kemdikbud.go.id/ melalui akun perguruan tinggi maupun masing-masing mahasiswa.

Bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus dapat diberikan sertifikat pendidik, sedangkan bagi mahasiswa yang belum lulus dapat mengikuti ujian periode berikutnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


Selengkapnya File Hasil Uji Kompetensi Mahasiswa PPG (UKMPPG) Dalam Jabatan Periode V Tahun 2022 di Lingkungan Kementerian Agama, dapat di Download melalui link di bawah ini:

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel Terbaru setiap hari dari kami, silakan>>
Protected by Copyscape
Share:

Rabu, 14 Desember 2022

Kemenag Evaluasi Pelaksanaan Madrasah Reform Project di Provinsi


NewsMadrasah - Kemenag Evaluasi Pelaksanaan Madrasah Reform Project di Provinsi - Kementerian Agama melalui Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melakukan Evaluasi Pelaksanaan Realizing Education’s Promise - Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) Project atau disebut Madrasah Reform Project yang ada di tingkat Provinsi.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Isom Yusqi mengatakan, selama tahun 2022 telah banyak capaian program kegiatan dan anggaran. Namun demikian tidak menutup kemungkinan adanya kendala dalam pelaksanaannya.

“Evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek REP-MEQR di tingkat provinsi di akhir tahun 2022 adalah Langkah penting untuk dapat mengambil pelajaran untuk 2023,”

Dikatakan Ishom, proyek REP-MEQR yang telah berlangsung disorot dan diapresiasi banyak pihak. Sehingga apa yang dilakukan harus memiliki dampak terhadap pendidikan madrasah.

“Diharapkan melalui proyek ini dapat meniggalkan legacy program-program demi terwujudnya peningkatan mutu pendidikan madrasah yang mandiri berprestasi,”

Ketua Project Management Unit Realizing (PMU)  REP-MEQR Abdul Rouf, menambahkan, bahwa kegiatan evaluasi dimaksudkan untuk  Mengidentifikasi segala kendala dan tantangan serta masukan dari provinsi terkait pelaksanaan program MEQR baik yang dilaksanakan oleh PMU dan PCU.

Dikatakan Rouf, masalah serapan menjadi perhatian khusus dalam pelaksanaan program di provinsi. Sehingga kedepan dapat menjadi pembelajaran bagi PMU untuk dapat merumuskan strategi serapan anggaran yang lebih baik. “Keberhasilan program ini, harus didukung dengan kerjasama semua pihak, serta harus dilakukan dengan perencanaan yang matang,”.

“Diharapkan PCU dapat memberikan fakta yang disinyalir menghambat dalam percepatan proyek khususnya dalam serapan anggaran, sehingga kedepan bisa memaksimalkan anggaran yang diperuntukan program REP MEQR yang ada di provinsi”

Evaluasi Pelaksanaan Proyek REP-MEQR 2022 di Provinsi dihadiri oleh seluruh jajaran PMU dan perwakilan PCU serta para konsultan di PMU.

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel Terbaru setiap hari dari kami, silakan>>
Protected by Copyscape
Share:

Selasa, 13 Desember 2022

Pusdiklat Kemenag Segera Terapkan Smart Class Digital


NewsMadrasah - Pusdiklat Kemenag Segera Terapkan Smart Class Digital - Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama segera mengoperasionalkan Smart Class Digital di Kampus Ciputat. Terobosan ini disiapkan guna memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.

Kepala Pusdiklat Teknis Mastuki menuturkan, pihaknya terus berupaya mengembangkan Learning Management System (LMS) dalam penyelenggaraan kediklatan, salah satunya melalui penggunaan Smart Class Digital. "LMS-nya sudah siap, saat ini kita sedang menunggu sarana prasarananya selesai agar bisa segera diujicobakan business process," tutur Mastuki saat memberikan arahan pada pematangan LMS Smart Class Digital di Tangeran, Senin (13/12/2022).

Menurutnya, ada dua modul yang saat ini akan dimasukkan dalam LMS Smart Class Digital, yaitu Modul Literasi Numeric dan Modul Literasi Membaca. "Modul pembelajarannya sudah siap, trainernya juga sudah siap,"

Sesuai namanya, Smart Class Digital ini sepenuhnya akan dijalankan secara digital, mulai dari rekrutmen peserta, isi data diri, check in, pembagian kamar dan kelas, proses pembelajaran, penugasan, pengayaan materi, pretest-postest, hingga sertifikat. "Ini nanti akan menjadi kelas yang cerdas, smart. Semua proses pelatihan akan dijalankan secara digital,"

Menurutnya, layanan pelatihan berbasis digital ini adalah suatu keharusan karena teknologi berkembang sangat cepat dan harus dapat segera diadaptasi. "Saat ini kita tengah mengembangkan tiga ekosistem pelatihan, yaitu pelatihan berbasis MOOC, Massive Open Online Course; Knowledge Sharing; dan Smart Class Digital,"

Menurutnya, ekosistem layanan pelatihan berbasis digital ini merupakan suatu keharusan mengingat jumlah sumber daya manusia di Kementerian Agama yang harus dilayani sangat banyak. Guru misalnya, jumlahnya mencapai ratusan ribu. Pada selain guru, ada banyak pihak yang juga menjadi binaan Kementerian Agama, yaitu: penyuluh honorer, takmir masjid, pengelo zakat dan wakaf, petugas hisab-rukyat, dan lainnya.

“Kalau dilayani secara manual dengan pelatihan tatap muka, tentu tidak akan bisa terlayani semuanya. Maka teknologi harus dimanfaatkan untuk membantu pelayanan ini,"

Mastuki minta agar semua sumber daya manusia di Pusdiklat Teknis maupun di Balai Diklat Keagamaan bisa berkontribusi membantu mengembangkan Smart Class Digital. "Hasil karya inovasi harus dimasukkan ke dalam sistem ini sehingga kemanfaatannya bisa dinikmati oleh banyak orang,"

Rapat Pematangan LMS Smart Class Digital berlangsung di Tangerang selama tiga hari, 12 - 14 Desember 2022. Kegiatan ini diikuti perwakilan Widyaiswara dari Pusdiklat Teknis, Pusdiklat Administrasi, Balai Diklat Keagamaan, perwakilan unit eselon dua di Kementerian Agama, pengembang teknologi pendidikan, pranata komputer, dan pelaksana.

 

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel Terbaru setiap hari dari kami, silakan>>
Protected by Copyscape
Share:

Perdana, Kemenag Gelar ‘Knowledge Sharing’ Inovasi Pembelajaran dan Pelatihan


NewsMadrasah - Perdana, Kemenag Gelar ‘Knowledge Sharing’ Inovasi Pembelajaran dan Pelatihan - Kementerian Agama melalui Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan akan menggelar Program Knowledge Sharing tentang inovasi pendidikan dan pelatihan.

Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki mengungkapkan bahwa Knowledge Sharing ini akan melibatkan para widyaiswara, pejabat fungsional, dan pelaksana, baik yang ada di Pusdiklat Tenaga Teknis, Pusdiklat Administrasi, Balai Diklat Keagamaan, maupun Loka Diklat Keagamaan.

"Ini adalah event sharing tentang knowledge yang terkait dengan pembelajaran dan pelatihan. Dan karena ini pertama, untuk sementara masih kita batasi pesertanya, hanya dari Pusdiklat, balai Diklat Keagamaan, dan Loka Diklat Keagamaan saja," tuturnya di Jakarta, Minggu (11/12/2022).

"Ke depan akan kita perbanyak dan perluas akses pesertanya, sehingga kita yang di Pusdiklat dan Balai DIklat Keagamaan juga mendapatkan asupan pengetahuan dari luar, terutama dari guru dan dosen,"

Untuk mengikuti program ini, lanjut Mastuki, peserta harus submit mengirimkan karyanya, baik yang terkait dengan media pembelajaran maupun teknologi pembelajaran, baik tentang pendidikan maupun keagamaan. Sampai dengan penutupan, ada 147 peserta yang mengirimkan karyanya.

"Saya sangat senang dengan antusiasme peserta. Meskipun dalam pengumuman hanya diperuntukkan dari Pusdiklat, Balai Diklat Keagamaan, dan Loka Diklat Keagamaan saja, namun banyak sekali guru, dosen, pegawai di Kementerian Kabupaten dan Wilayah yang juga ikut mengirimkan karyanya,"

Karya 147 ini selanjutnya akan dinilai dalam dua tahap. Pertama, penilaian oleh tim Pusdiklat Teknis. Kedua, penilaian dari tim BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Mereka yang terpilih, akan mengikuti Program Knowledge Sharing yang berlangsung dari 13 - 17 Desember 2022.

Mastuki berharap, program ini bisa memacu kompetensi sumber daya manusia di lingkungan Kementerian Agama lebih inovatif, baik dalam menyiapkan media pembelajaran, maupun dalam mengelola pelatihan. "Kita berharap program ini menghasilkan orang-orang yang kreatif dan inovatif, yang mampu memberikan terobosan baru dalam memudahkan proses pembelajaran dan pelatihan,"

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel Terbaru setiap hari dari kami, silakan>>
Protected by Copyscape
Share:

Senin, 12 Desember 2022

Sekjend Kemenag Tegaskan Pentingnya Investasi Intelektual


NewsMadrasah - Sekjend Kemenag Tegaskan Pentingnya Investasi Intelektual
- Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Nizar Ali menegaskan pentingnya investasi intelektual. Pesan ini disampaikan Nizar saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Pendidikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

"Investasi ini, aksentuasinya adalah pendidikan," ujar Nizar di Jakarta, Ahad (11/12/2022).

Sebagai pelayan bidang pendidikan, kata Nizar, menjadi suatu keharusan untuk bisa mewujudkan dan menyediakan pendidikan yang bermutu dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam hal ini, pendidikan juga memiliki tugas mendorong terwujudnya penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan di lingkungan yang menghasilkan lulusan bermutu dan berakhlakul karimah.

Salah satu yang ditekankan adalah Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU). Nizar yang sekaligus Wakil Ketua Umum PBNU Bidang Pendidikan dan Hukum ini menegaskan, satuan pendidikan Ma'arif merupakan pusat pengembangan budaya yang mampu memberikan keteladanan secara fisik, sosial maupun nilai dan sikap dalam mengamalkan ajaran Islam dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Senada dengan Sekjend, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, M. Ali Ramdhani juga menegaskan bahwa pendidikan, khususnya pendidikan Islam ditekankan sebagai penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan negara untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

"Pendidikan itu tujuannya menggapai kebahagiaan dunia akhirat,"
Ramdhani menjelaskan perkembangan dunia pendidikan menuntut daya saing satuan pendidikan yang mampu menghadapi era disrupsi dunia pendidikan, diantaranya kesenjangan digital, High Order Thinking Skill (HOTS), obsoletism (keusangan) literatur, metodologi belajar, manajemen pengelolaan dan kecerdasan baru.

Dengan ini, kata Ramdhani, pengelolaan pendidikan harus dikemas dengan baik. Melalui tata kelola yang baik, maka satuan lembaga pendidikan akan dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh warga negara Indonesia untuk dapat menghadirkan dan menerima layanan pendidikan yang berkualitas.

Sebagai Ketua LP Ma'aruf NU PBNU, Ramdhani berharap satuan pendidikan di lingkungan LP Ma'arif NU harus turut berpastisipasi dalam memastikan akses dan kesempatan pendidikan yang adil dan merata, manjemen pendidikan yang profesional, layanan pendidikan yang bermutu dan memiliki relevansi dalam menghadapi tantangan kehidupan, baik tingkat lokal, nasional maupun global.

Hadir dalam kegiatan rapat koordinasi bidang pendidikan PBNU, pengurus dan anggota dari LP Ma'arif NU, Lembaga Perguruan Tinggi NU (LPTNU), dan Lembaga Ta'lif wan Nasr (LTN) NU.

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel Terbaru setiap hari dari kami, silakan>>
Protected by Copyscape


Share:

Kemenag Susun Pedoman Peliputan Konflik Keagamaan


NewsMadrasah - Kemenag Susun Pedoman Peliputan Konflik Keagamaan
- Kementerian Agama (Kemenag) menyusun Pedoman Peliputan Konflik Keagamaan. Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengungkapkan penyusunan modul ini merupaka upaya agar insan media memiliki keberpihakan dan semangat bersama dalam menguatkan toleransi dan moderasi beragama.

Hal ini disampaikan Wibowo di hadapan puluhan jurnalis dan pranata humas Kemenag yang menghadiri Bedah Modul Pedoman Peliputan Media Toleran, di Bogor, Jawa Barat.

"Peliputan konflik keagamaan tidak mudah karena ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi jurnalis. Oleh karena itu, Kementerian Agama mencoba menyusun modul ini," ujar Wibowo, Minggu (11/12/2022).

"Ini sekaligus menjadi sumbangsih Kemenag membantu Dewan Pers untuk memberikan panduan bagi media dalam meliput konflik keagamaan,"

Pedoman ini, lanjut Wibowo, diharapkan dapat meminimalisir potensi kesalahan dalam peliputan konflik keagamaan. "Modul ini tentunya belum sempurna. Oleh akrena itu, kami berharap hari ini rekan-rekan media dapat memberikan sumbang saran untuk menyempurnakannya,"  

Anggota Dewan Pers Atmaji Sapto Anggoro yang hadir sebagai narasumber, mengapresiasi upaya yang dilakukan Kemenag. "Peliputan masalah ini (konflik keagamaan) sangat menguji bagaimana kita harus bersikap, menguji independensi kita. Kami berterima kasih Kemenag telah menyusun panduan ini,"  

Sementara, pemerhati sosial Savic Ali, yang juga hadir sebagai narasumber menyatakan peliputan konflik keagamaan perlu memperhatikan beberapa hal. Di antaranya pemilihan sumber dan narasumber, perspektif HAM, serta pengetahuan jurnalis terhadap nilai-nilai lokal.

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel Terbaru setiap hari dari kami, silakan>>
Protected by Copyscape
Share:

Minggu, 11 Desember 2022

Stafsus Menteri Agama: Media Adalah Mitra Strategis Kemenag


NewsMadrasah - Stafsus Menteri Agama: Media Adalah Mitra Strategis Kemenag - Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Media Wibowo Prasetyo mengungkapkan bahwa media merupakan mitra strategis bagi Kemenag. Tanpa mereka informasi terkait Kemenag takan bisa tersebar secara masif dan menjangkau kepada masyarakat.

"Kemarin, Kemenag mendapat tiga penghargaan dari Tempo Ministry Award, terkait pengelolaan komunikasi terbaik, pengelolaan website terbaik, dan pengelolaan media massa terbaik. Penghargaan ini sejatinya atas bantuan dan support teman media," ungkap Bowo saat menghadiri Media Gathering Kemenag, di Bogor, Sabtu (10/12/2022).

"Memang masih ada yang perlu kita tingkatkan lagi yaitu pengelolaan media sosial. Saya rasa ini juga perlu bekerjasama dan bersinergi dengan teman media. Karena banyak media merupakan influencer yang mampu menginfluence," .

Wibowo juga berharap Media Gathering bisa dibuat lebih rutin, tidak hanya satu tahun sekali. "Setahun mungkin bisa tiga kali, jangan hanya satu kali. Dan mungkin bisa siapkan support sistem agar temen media semakin semangat dalam membantu menyebarkan informasi Kemenag," .

Sekali lagi, Ia berterima kasih kepada seluruh teman wartawan dan seluruh awak humas di unit Eselon I Kemenag.  Sebab, mereka sudah bekerja keras dalam memberikan layanan informasi publik sesuai dengan tugasnya masing-masing.

Ia pun mengungkapkan bahwa saat ini dirinya sedang membuat satu modul, terkait peliputan konflik keagamaan. Modul ini akan dibahas bersama dengan pemerhati media  Savic Ali, Anggota Dewan Pers Atmaji Sapto Anggoro, dan para jurnalis.

Modul tersebut diharapkan menjadi bekal  untuk awak media  saat meliput konflik keagamaan. "Karena menurut saya peliputan konflik keagamaan ini sangat rentan. Jika salah memberi informasi, bisa jadi bukan memadamkan api, namun menyulut api lebih besar," ungkap Wibowo.

Ia pun menjelaskan bahwa sebagian pengamat menilai tahun 2023 atmosfer kontestasi politik akan mulai memanas, dan sangat rentan membawa isu politik identitas terutama keagamaan. "Tapi saya harap tidak terjadi. Saya harap teman media bisa  menjadi agen kerukunan umat beragama di tengah panasnya perpolitikan Indonesia," .

Karena menurutnya, pemberitaan media yang damai dan kondusif adalah obat agar tidak muncul politik identitas. Terakhir, ia mengajak media untuk ikut menggelorakan semangat moderasi beragama. "Terima kasih sahabat media semua. Tanpa kalian Kemenag bukan apa-apa," .

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel Terbaru setiap hari dari kami, silakan>>
Protected by Copyscape


Share:

Selasa, 06 Desember 2022

Lebih 40 Ribu Siswa Disabilitas Belajar di Lembaga Pendidikan Islam


NewsMadrasah - Lebih 40 Ribu Siswa Disabilitas Belajar di Lembaga Pendidikan Islam - Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag RI, Ali Ramdhani mengatakan, tidak kurang dari 47.561 peserta didik penyandang disabilitas belajar di madrasah, pesantren, dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

Hal ini ia tuturkan dalam acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2022. Giat ini digelar Kementerian Agama di Jakarta, dengan tema "Berinovasi Bangkitkan Pendidikan Inklusif".

Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) RI Franka Makarim, Penasehat DWP Kemenag RI sekaligus Bunda Inklusi Eny Retno Yaqut, dan Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia.

"Penting bagi kita terus berupaya mewujudkan hak dan keadilan bagi penyandang disabilitas, termasuk dalam layanan pendidikan," ujar Ali Ramdhani, Senin (5/12/2022).

Ali juga menuturkan sejumlah langkah strategis pelayanan akomodasi dan fasilitasi bagi para penyandang disabilitas di lembaga-lembaga pendidikan Islam. Salah satunya adalah pembentukan Kelompok Kerja Pendidikan Islam Inklusif.

"Pokja ini bertugas mengkoordinasikan semua program di setiap Direktorat untuk penanganan dan penyediaan akomodasi yang layak bagi penyandang disabilitas," ungkap Ali Ramdhani dalam acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2022 oleh Kementerian Agama di Ballroom Hotel Orchardz Jayakarta, Jakarta, Senin (5/12/2022).

Telah dibentuk juga Forum Pendidik Madrasah Inklusif (FPMI), dan akan menyusul Forum Pengasuh Pesantren Inklusif, Forum Guru Agama Inklusif, Forum Dosen Inklusif. "Semua dimaksudkan untuk membantu dalam akomodasi dan pendampingan pelayanan bagi penyandang disabilitas di lingkungan Pendidikan Islam," lanjut Ali.

Sejalan dengan itu, Penasehat DWP Kemenag Eny Retno Yaqut mengatakan, Kementerian Agama telah menyusun Peraturan Menteri Agama (PMA) tentang akomodasi yang layak bagi peserta didik penyandang disabilitas.

"Kami sadar, bahwa pemberian fasilitasi akomodasi yang layak kepada para penyandang disabilitas, bukanlah semata keharusan konstitusi negara, namun juga kewajiban keagamaan dan kemanusiaan. Sebab, agama sangat memuliakan manusia, apapun kondisinya,"

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel Terbaru setiap hari dari kami, silakan>>
Protected by Copyscape
Share:

Senin, 05 Desember 2022

Perkuat Vokasi Madrasah Plus Keterampilan, Kemenag Jajaki MoU dengan Dunia Usaha


NewsMadrasah - Perkuat Vokasi Madrasah Plus Keterampilan, Kemenag Jajaki MoU dengan Dunia Usaha
- Kementerian Agama dalam beberapa tahun terakhir menyelenggarakan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) plus Keterampilan. Untuk menguatkan kompetensi vokasi guru dan siswanya, Kemenag menjajaki untuk menjalin kerja sama dengan dunia usaha atau industri.

Hal ini disampaikan Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani saat memberikan sambutan pada Giat Pendampingan Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru Madrasah. Acara yang berlangsung tiga hari, 2 – 4 Desember 2022, ini diikuti 65 guru vokasi pada MAN Plus Ketrampilan. Tujuannya, membekali guru vokasi agar pendidikan selama ini dikaitkan dengan dunia nyata.

M. Ali Ramdhani menegaskan bahwa pendidikan vokasi mendapatkan perhatian serius Kementerian. "Penguatan madrasah vokasional adalah menjadi salah satu konsen Kementerian Agama," kata Ali Ramdhani menegaskan. Saya menginstruksikan perlu pengadaan MoU dengan dunia usaha dan dunia industri, sehingga eksistensi pendidikan vokasi dipahami olehnya,” terang Ali Ramdhani di Bogor, Jumat (2/12/2022).

Hal senada disampaikan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhamad Zain. Menurutnya, penguatan vokasi agar dikelola lebih serius. Bagi para penyelenggara pendidikan agar mulai mendeteksi kompetensi vokasi siswa.

"Tidak semua siswa itu memiliki kompetensi yang sama. untuk itu, guru harus jeli mana siswa yang konsen di bidang akademik dan mana yang vokasi."

Kepala Subdit Bina GTK MA/MAK yang juga Wakil Ketua Komponen 3 REP MEQR menambahkan pentingnya keterkaitan antara vokasi yang dikembangkan dengan disiplin ilmu yang dipelajari. "Dengan demikian peserta didik juga akan merasakan manfaat belajar mata pelajaran yang diajarkan,"

Dalam kegiatan ini, peserta dibagi dalam empat kelompok keterampilan, yakni: robotik, tata boga, perhotelan, dan otomotif. "Mereka mendapatkan penguatan kompetensi khusus di empat bidang materi tersebut selama 10 jam,"

Sebagai narasumber, hadir representasi dari Astra-Honda Pusat, Asosiasi Perhotelan dan Restoran Indonesia, serta Rumah Robotik.

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel Terbaru setiap hari dari kami, silakan>>
Protected by Copyscape
Share:

Arsip Blog

About

About
NewsMadrasah
Flag Counter